Senin, 01 Juli 2013

LAPORAN HASIL OBSERVASI KERUPUK KRISNA



LAPORAN HASIL OBSERVASI  KERUPUK KRISNA










NAMA                 : RIZKI ANGGHYA GUMELAR
KELAS                : 2DA01
NPM                    : 46211330
MATA KULIAH  : # KEWIRAUSAHAAN


DAFTAR ISI





Kata pengantar......................................................................                   


BAB I PENDAHULUAN..........................................................   

A. Latar Belakang ................................................................                   
B. Rumusan Masalah..........................................................           
C. Tujuan Penulisan..............................................................                  



BAB II PEMBAHASAN..................................                             

2.1 Latar Belakang Alasan Pendirian Perusahaan.........................     3
2.2 JENIS USAHA........................................................................     3
2.3 STRUKTUR ORGANISASI...................................................     3
2.4 Permodalan.................................................................              4  2.5TENAGA KERJA DAN SISTEM............................................     4
2.6 HASIL PRODUKSI............................................................                5
2.7 PROMOSI...................................................................             8
2.8 PERSAINGAN...........................................................              8
2.9 KEUNTUNGAN..................................................................... 8
2.10 PENGEMBANGAN USAHA...............................................         8
2.11 HAMBATAN........................................................................ 9
2.12 USAHA MENGATASI HAMBATAN................................         9




BAB III PENUTUP...............................................................                10 

A. Kesimpulan...................................................................           10 
B. Saran...........................................................................                       10 
KATA PENGANTAR





Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan YME untuk selesainya pembuatan tugas  berjudul “LAPORAN HASIL OBSERVASI  KERUPUK KRISNA” dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Tugas ini merupakan tugas dari mata kuliah Kewirausahaan. Tugas ini ditujukan untuk mempermudah bagi mahasiswa maupun pembaca yang lain dalam mempelajari mata kuliah kewirausahaan. Tugas ini dapat saya selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.Bapak Budiman,selaku dosen mata kuliah #Kewirausahaan
2.Bapak Krisna Abadi selaku pemilik perusahaan kerupuk KRISNA
3.Melani selaku putri Bapak Krisna Abadi yang telah memberikan informasi tentang perusahaan krupuk KRISNA
4. Para karyawan perusahaan kerupuk KRISNA
5. Teman-teman serta semua pihak yang terlibat demi kelancaran pembuatan tugas ini
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu para mahasiswa maupun pembaca yang lain. Saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini, saya terima dengan tangan terbuka karena saya merasa bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.





i
BAB I PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG


Kerupuk merupakan makanan ringan namun sangat berarti sebagai pelengkap makan, kerupuk sangat memasyarakat di lidah penduduk Indonesia dari kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Banyak orang yang mengkonsumsi kerupuk untuk teman makan dan banyak sekali orang yang tidak bisa menikmati enaknya makan karena tidak ditemani kerupuk. Kerupuk merupakan jenis makanan ringan yang dapat diperoleh dimana saja tempatnya baik di pedesaan maupun perkotaan. Jenis kerupuk yang beredar sangat beragam macamnya mulai dari kerupuk kerupuk udang, kerupuk ikan, peyek, krupuk uyel dan lain sebagainya. Selain sebagai bahan pelengkap makan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan sebagai camilan atau makanan ringan untuk bersantai. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar maka masyarakat pun lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk. Kerupuk menjadi makanan primadona masyarakat Indonesia terutama di daerah Jawa karena itu tidak heran Perusahaan Kerupuk tumbuh subur di daerah Jawa, salah satunya Perusahaan Kerupuk “KRISNA”



1
B. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana latar belakang pendirian usaha kerupuk di “KRISNA”?
2. Bagaimana jenis usaha yang digeluti di perusahaan kerupuk “KRISNA”?
3. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan kerupuk “KRISNA”?
4. Bagaimana permodalan di perusahaan kerupuk “KRISNA”?
5. Berapa tenaga kerja di perusahaan kerupuk “KRISNA” dan bagaimana sistem pengupahannya?
6. Bagaimana proses produksi di perusahaan kerupuk “KRISNA”?
7. Bagaimana promosi kerupuk di perusahaan “KRISNA”?
8. Bagaimana persaingan yang di hadapi oleh perusahaan kerupuk “KRISNA”?
9. Berapa keuntungan yang di peroleh oleh perusahaan kerupuk “KRISNA”?
10. Bagaimana pengembangan usaha kerupuk di perusahaan “KRISNA’?
11. Apa saja hambatan yang dialami oleh perusahaan kerupuk “KRISNA’? Baik pada saat produksi maupun distribusi?
12. Bagaimana usaha mengatasi hambatan yang dialami oleh perusahaan kerupuk “KRISNA”?

C. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan latar belakang pendirian usaha kerupuk KRISNA
2. Untuk menjelaskan jenis usaha yang digeluti di perusahaan KRISNA
3. Untuk menjelaskan struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan KRISNA
4. Untuk menjelaskan permodalan yang terdapat pada perusahaan KRISNA
5. Untuk menjelaskan banyak tenaga kerja dan system pengupahan pada perusahaan KRISNA
6. Untuk menjelaskan proses produksi kerupuk di perusahaan KRISNA
7. Untuk menjelaskan promosi kerupuk di perusahaan KRISNA
8. Untuk menjelaskan persaingan yang dihadapi pada perusahaan KRISNA
9. Untuk menjelskan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan kerupuk KRISNA
10. Untuk menjelaskan pengembangan usaha di perusahaan perusahaan KRISNA
11. Untuk menjelaskan hambatan yang dialami perusahaan kerupuk KRISNA
12. Untuk mengetahui usaha dalam mengatasi hambatan yang dialami perusahaan KRISNA


2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Alasan Pendirian Perusahaan
Pada awal tahun 1990 Bapak Krisna mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home industri krupuk yang diberi nama dengan nama sendiri “KRISNA”. sebelum bapak Krisna mendirikan usaha tersebut beliau bekerja sebagai kuli di perusahaan krupuk di kampung halamannya sidoarjo. Dengan pengalaman dan keahlian yang beliau miliki maka beliau memutuskan pindah ke Jakarta, karena di kampung halamannya dia sulit bersaing dan pasti tidak berhasil. Ketika beliau baru memulai usahanya belum bisa maksimal .Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung (ditandai dengan adanya pencurian mesin-mesin produksi maupun hasil pruduksi perusahaaan). pada tahun 2000, setelah krisis moneter, lambat laun akhirnya pak Krisna memulai usahanya lagi. Dari mulut ke mulut lambat laun usaha industri krupuk ini di kenal masyarakat banyak sehingga berkembang dengan pesat hingga sekarang. Dan rumah yang dahulunya di kontrak, sekarang sudah menjadi milik pribadi.
Faktor utama yang mendorong Bapak Krisna membuka usaha krupuk ini karena beliau telah memperoleh ilmu dari pabrik krupuk tempat beliau bekarja, Bapak Krisna juga ingin memutar roda kehidupan menjadi lebih baik, selain itu Bapak Krisna ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar.
2.2 JENIS USAHA
Usaha yang dikembangkan oleh Bapak Krisna bergarak pada bidang usaha pangan setengah jadi (krupuk krecek/mentah/belum di goreng). Jenis usaha pangan yang belum siap untuk di konsumsi langsung oleh konsumen.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi yang terdapat di pabrik “KRISNA” merupakan struktur organisasi garis. Strukturnya sebagai berikut:
Di dalam perusahaan ini pemimpin (pak Krisna), memiliki kewenangan untuk memerintah langsung bawahan dan bawahan mempunyai tanggungjawab langsung kepada atasan. Di sini anak-anak Pak Krisna bertugas untuk melakukan pengawasan,kontrol terhadap segala yang berhubungan dengan perusahaan krupuk yang telah dirintis, meliputi:
o Proses Produksi
o Proses Pemasaran
o Masalah Keuangan
o Masalah Personalia
o Masalah Administrasi


3
2.4 PERMODALAN

Modal awal yang di pakai oleh bapak Krisna untuk membuka usaha krupuk ini sebesar Rp 200000,-. Uang ini berasal dari simpanan uang Bapak Krisna sendiri. Karena terbentur biaya biasanya konsumen yang ingin memesan krupuk pada Pak Krisna meninggalkan uang terlebih dahulu. Uang tersebut digunakan pak Krisna untuk membeli bahan-bahan pembutan krupuk.

2.5 TENAGA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN

Tenaga kerja yang terdapat pada pabrik kerupuk ini sebanyak 20 orang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 9 orang perempuan dengan tugas sebagai berikut:

1. Tukang Molen (2 orang laki-laki)
Tukang molen mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Mencampur bahan-bahan krupuk
ü Mengaduk bahan di pengadukan molen

2. Tukang Puter dan ketel(1 orang laki-laki)
Tukang puter mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Menjalankan alat pengaduk krupuk(operator mesin)

3. Tukang Cetak Krupuk(6 orang perempuan)
Tukang cetak krupuk mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Mencetak krupuk sesuai dengan mesin cetak
ü Memotong krupuk sesuai dengan ukuran yang ditentukan
ü Menata krupuk di atas tempat anyaman bamboo untuk di oven

4. Tukang Oven(2 orang laki-laki)
Tukang oven mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Menyusun krupuk di atas tempat oven
ü Meng-oven krupuk(memasukan krupuk ke dalam oven)
ü Mempersiapkan kayu bakar untuk ketel

5. Tukang Penjemuran dan pengemasan/pengepakan(9 orang laki-laki dan perempuan)
Tukan Penjemuran dan Pengemasan/Pengepakan mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Menjemur krupuk di tempat penjemuran
ü Mengangkat jemuran
ü Mengemas/Mengepak krupuk sambil menyortir

4
6. Tukang Masak(1 orang perempuan)
Tukang masak mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Menyiapkan konsumsi untuk karyawan(sehari 2x makan)

7. Tukang Gergaji kayu(1 orang laki-laki)
Tukang gergaji kayu mempunyai tugas sebagai berikut:
ü Memotong kayu sesuai dengan ukuran yang ditentukan
ü Menjemur kayu
ü Menata kayu

Kayu-kayu ini di gunakan memanaskan ketel-ketel berisi air, yang uapnya di gunakan untuk energi penggerak mesin molen, oven. Kayu yang digunakan bukan sembarang kayu, tapi kayu Akasia.
Selama perusahaan “KRISNA” berdiri, perusahaan ini mempunyai jumlah karyawan yang tidak tetap. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mengalami pasang surut dalam memproduksi krupuk dan alat yang digunakan untuk proses pembuatan krupuk semakin modern. Sehingga hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerjanya semakin berkurang.



SISTEM PENGUPAHAN

Gaji karyawan di bayarkan setiap hari berdasarkan tugas kerja yang dilakukan. Jadi setiap karyawan mempunyai gaji yang berbeda menurut tugas masing-masing yang telah di tangani. Dengan rincian sebagai berikut:
1) Tukang Molen di gaji Rp 40.000/produksi
2) Tukang Cetak di gaji Rp 16.000/produksi.
3) Tukang Oven di gaji Rp 30.000/produksi
4) Tukang Puter dan ketel di gaji Rp 25.000/produksi
5) Tukang Ngepak dan Jemur di gaji Rp 25.000/produksi
6) Tukang masak di gaji Rp 15.000/produksi
7) Tukang gergaji di gaji Rp 20.000/produksi




5
PEREKRUTAN TENAGA KERJA

Perusahaan “KRISNA” mempunyai cara tersendiri dalam merekrut tenaga kerja. Tenaga kerja yang diambil atau diterima merupakan warga setempat. Kebanyakan pekerja adalah lulusan SMP, SMA dan orang-orang yang berusia setengah baya, dan berusia lanjut. Selain pekerja melamar langsung ke perusahaan, pihak perusahaan juga turun langsung ke lapangan untuk merekrut pekerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai kriteria khusus dalam menerima pekerja. Pekerja yang diterima di perusahaan KRISNA, kebanyakan mereka yang mempunyai sifat ketelatenan, keuletan, disiplin tinggi,kejujuran dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing.


2.6 HASIL PRODUKSI

1. Peralatan Produksi

Dari tahun ke tahun perusahaan KRISNA banyak mengalami perubahan-perubahan dalam penggunaan alat produksi. Perubahan alat-alat tersebut dilakukan karena adanya kemajuan teknologi dalam bidang peralatan. Dan perubahan tersebut dilakukan karena adanya pertimbangan kualitas sumber daya manusia. Akan lebih efektif,efisien dan optimal dalam memproduksi barang apabila menggunakan alat produksi yang tidak banyak membutuhkan tenaga manusia dan juga dapat menghemat waktu serta dapat mengatasi kendala-kendala yang mempengaruhi proses produksi. Adapun alat-alat yang saat ini di gunakan yaitu:
v Mesin Molen yang berfungsi untuk mencampur/mengaduk adonan menjadi satu hingga adonan kalis siap di cetak.
v Mesin cetak yang berfungsi untuk mencetak krupuk sesuai dengan keinginanan
v Oven yang berfungsi mengoven kue setelah di cetak(proses masak)
v Timbangan duduk yang berfungsi untuk menimbang hasil produk krupuk yang telah di kemasi
v Plastik berfungsi untuk tempat krupuk
v Bak(berbagai macam ukuran) untuk tempat adonan yang sudah di campur dan sebagai wadah krupuk yang sudah kering
v Mesin potong berfungsi untuk memotong krupuk sesudah di oven
v Ketel berfungsi sebagai alat penghasil uap
v Mesin pengering berfungsi untuk mengeringkan krupuk saat banyak pesanan dan ketika cuaca tidak mendukung
v Alat pres berfungsi untuk mengemas krupuk
v Alat pengeruk berfungsi untuk mengeruk krupuk sebelum dan sesudah di jemur


6
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Tepung Tapioka
• Tepung Terigu
• Tepung Gaplek
• Bawang Putih
• Garam
• Penyedap
• Air
• Pewarna Makanan


PROSES PRODUKSI
Adapun proses pembuatan krupuk di perusahaan “KRISNA” adalah sebagai berikut:
1. Mengisi penampungan air
2. Mengalirkan air ke dalam ketel
3. Memasukkan kayu bakar ke dalam ketel
4. Menyalakan ketel
5. Mengisi bak dengan air panas
6. Memasukkan bahan ke bak
7. Mencampur bahan
8. Menambahkan air panas dan garam
9. Membuat adonan
10. Memasukkan adonan ke dalam mesin molen
11. Memasukkan adonan ke mesin cetak
12. Memasukkan ke tempat oven
13. Mengalirkan uap dari ketel ke tempat oven
14. Mengeluarkan dari tempat oven
15. Meniriskan dan mendinginkan sampai kenyal
16. Memisahkan dan memotong sesuai ukuran
17. Menjemur
18. Mendinginkan sebelum dikemas
19. Memasukkan ke dalam plastik
20. Menimbang
21. Membungkus/Mengepak dan menumpuk

HASIL PRODUKSI
Perusahaan KRISNA sudah sejak lama berdiri, sehingga sekarang sudah menghasilkan berbagi jenis krupuk, antara lain:
1) Krupuk Manggar
2) Krupuk Pelompong:
– pelompong usus dan pelompong merah



7
2.7 PROMOSI
Daerah pemasaran hasil produksi yang ada di perusahaan krupuk “KRISNA” meliputi Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang. Promosi pada awalnya dilakukan dengan cara menitipkan hasil-hasil produksi di warung-warung terdekat di sekitar lokasi perusahaan.Hasil-hasil produksi ternyata banyak peminatnya. Pak Krisna juga menawarkan hasil produksi krupuknya ke relasi-relasi di mana pak Krisna dahulu bekerja. Pak Krisna bekerja sama dengan toko-toko pengepul krupuk krecek. Promosi utama yang paling efektif yaitu dari mulut ke mulut tentang cita rasa krupuk dari perusahaan “Krisna”, masyarakat akan lebih percaya. Untuk pengiriman krupuk di luar kota langsung di tangani sendiri oleh keluarga Bapak Krisna. Hal ini salah satu strategi Bapak Krisna agar lebih dekat dengan konsumen, salah satu wujud peningkatan pelayanan agar konsumen semakin percaya terhadap perusahaan “KRISNA”.



2.8 PERSAINGAN
Persaingan di kota Jakarta tetap ada namun tidak terlalu banyak karena pabrik krupuk yang ada di kota Jakarta belum begitu banyak. Namun untuk daerah pemasaran khususnya di Jabodetabek persaingannya lumayan ketat, karena di sana banyak terdapat pabrik krupuk yang memproduksi krupuk krecek yang sejenis.
2.9 KEUNTUNGAN:
Keuntungan yang diperoleh perusahaan kerupuk KRISNA  kurang lebih Rp 3.000.000/produksi(3 hari). Dengan rincian sebagai berikut:
Misalnya dalam setiap produksi mampu menghasilkan 1,5 ton krupuk,
Harga Krupuk Plompong Rp 6.800/kg x 500kg = Rp 3.400.000
Harga Krupuk Manggar Rp 7.200/kg x 1000kg = Rp 7.200.000 +
Keuntungan kotor/ produksi Rp10.600.000
Biaya operasional produksi kurang lebih Rp 8.000.000-
(gaji karyawan, gaji pemilik perusahaan, bahan baku, dll)
Jadi keuntungan bersih/produksi yang diperoleh Rp 2.600.000
2.10 PENGEMBANGAN USAHA
Untuk pengembangan usaha Bapak Robin telah berupaya meningkatkan kualitas perusahaannya dengan cara :
1. Tetap menjaga kualitas krupuk, baik dari rasa, ukuran maupun harga.
2. Memperluas pemasaran dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pengepul-pengepul krupuk.
3. Melakukan inovasi terhadap mesin yang digunakan untuk produksi



8
2.11 HAMBATAN:

Ø Hambatan yang dihadapi dalam proses pembuatan krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan “KRISNA” dalam pembuatan krupuk terletak pada proses pengeringan atau penjemuran. Untuk proses pengeringan agar mencapai hasil yang maksimal cara yang paling efektif digunakan yaitu dengan menggunakan panas sinar matahari secara langsung. Apabila cuaca tidak memungkinkan dalam proses pengeringan, maka proses pengeringan di Perusahaan “KRISNA” yang semula menggunakan sinar matahari diganti menggunakan alat pengering. Sehingga waktu yang di gunakan semaikn lama, hasilnya juga kurang bagus dan memuaskan.
Ø Hambatan yang dihadapi dalam proses pemasaran krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan “KRISNA” dalam proses pemasarannya terletak pada kurangnya promosi perusahaaan “KRISNA”. Dalam promosi tidak melalui/menggunakan media cetak maupun media elektronik tetapi masih dari mulut ke mulut.
Ø Apabila dalam penjualan mengalami penurunan, baik pesanan maupun pembeli biasa(konsumen yang membeli dadakan bukan langganan) jumlahnya menurun hal ini berdampak pada stok barang yang ada di gudang. Krupuk yang ada di gudang mengalami penurunan kualitas produk, yaitu munculnya jamur.
2.12 USAHA MENGATASI HAMBATAN:
Ø Menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan krupuk saat cuaca mendung/hujan.
Ø Mulai tahun 2010 dan 2011 ini perusahaan krupuk KRISNA sudah mulai mempromosikan krupuk melalui media cetak berupa brosur.
Ø Untuk mengatasi permasalahn stok krupuk yang menumpuk di gudang, perusahaan selalu mengontrol, mengawasi kondisi pasar. Apabila dalam penjualan ada penurunan maka perusahaan segara membatasi dalam proses produksi.










9

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segamp[ang membalikkan telapak tangan, diprlukan bekal ilmu dan ketrampilan (skill) yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Bapak Krisna, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak singkat(tidak instan).
Setelah mengadakan observasi di perusahaan kerupuk Kelurahan Kampung Utan, Kota TangSel, perusahaan tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah TangSel saja tetapi dari luar Kota TangSel. Krupuk yang diproduksi di perusahaan TangSel harganya relatif murah di banding krupuk lainya. Karena itu krupuk ini diminati oleh berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
3.2 Saran
1) Untuk perusahaan krupuk ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar minat masyarakat tidak menurun.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan dalam kardus atau karung sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya perusahaan kerupuk KRISNA menambahkan variasi/ jenis krupuk yang di produksi, agar pilihan krupuk semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah.








10

Rumusan Pertanyaan Klenger Burger



1.      Kapan dia mulai usaha dan dimana, apakah dengan usaha yang sama?
Pada tahun 2002 berawal dari Pondok Sayur asem. Lalu pada tahun 2006 menjadi gerai burger

2.      Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri?
Awalnya hanya usaha mandiri tapi menjadi waralaba karena banyak investor yang tertarik

3.      Sumber Modal awal usahanya darimana? Sewa rumah makan Pondok Sayur Asem 1,5 tahun, peralatan masak, uang 30 juta, dan pinjaman modal dari mantan atasan.

4.      Dimana dia awalnya memasarkan produknya?
Jalan RC Veteran No. 21 Bintaro, Jakarta Selatan.

5.      Apakah menjual produk yang sama?
Awalnya menjual sayur asem setelah itu baru menjual burger
6.      Siapa pemilik usaha pada saat awal usaha dan sekarang?
Velly Kristianti dan Gatut Cahyadi
7.      Apa bentuk kepemilikannya?
Franchise/Waralaba
8.      Berapa karyawan pada saat awal usaha dan sekarang?
Pada saat awal 15 orang dan sekarang berjumlah 250 orang
9.      Apakah ada sistem manajemen tertentu yang diterapkan?
Tidak ada hanya saja ada direktur yang membawahi sekretaris, head internal dan eksternal division, dan karyawan
10.  Apakah ada orang yang ditunjuk sebagai koordinator dalam kegiatan usaha?
Direktur
  • Merupakan brand owner dari perusahaan
  • Mangatur keseluruhan perusahaan
  • Mengambil keputusan yang dinilai penting demi kelangsungan citra kesejahteraan perusahaan
  • Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dengan pihak luar
11.  Apakah ada prestasi yang dicapai?
Sampai saat ini belum ada, tapi usaha ini sudah berdiri 7 tahun dan itu menurut saya prestasi yang cukup baik
12.  Menurut anda apakah usaha tersebut menggunakan 7 aspek kelayakan usaha?
  •  Pasar : Memiliki banyak outlet di Jabodetabek  sebanyak 36 outlet, dan outlet-outlet franchise lainnya sebanyak 80 outlet
  • Pemasaran : Hampir sekitar 80% outlet-outletnya beroperasi dengan sistem terwaralaba, inovasi dalam sistem pemasaran perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk meningkatkan daya saing perusahaan,

  • Teknologi : Meningkatkan daya saing dengan memberikan suatu pelayanan pembelian online untuk mencapai customer satisfaction. Menawarkan produk melalui internet dengan menerapkan e-marketing sebagai media pemasaran produk dilakukan secara maksimal.
  • Keuangan : Outlet Klenger Burger diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Green Box, Yellow Box, dan Red Box. Untuk Outlet Green Box, omset yang diraup Klenger dapat mencapai lebih dari Rp2 juta/hari, Yellow Box Rp1—Rp1,5 juta/hari, Red Box kurang dari Rp1 juta/hari.
  • Manajemen :  ada direktur yang membawahi sekretaris, head internal dan eksternal division, dan karyawan
  • Organisasi : Yang paling atas ada franchisor yang membawahi pemilik usaha yang memiliki hak franchise
  • Lingkungan : Fisik; Total arealnya mencapai 400 m2i dengan bangunannya berlantai dua. Adapun kapasitas tempat duduknya mampu menampung 150 orang.                                                                  Budaya; Meskipun dibilang makanan burger makanan barat tapi disesuaikan dengan lidah indonesia, terlihat dari menunya misalnya pizza sate.
  • Hukum: Di awal lahirnya di tahun 2006, Klenger BurgerTM sudah sadar akan Legalitas Brand dan juga Halal produk. Oleh karenanya Sertifikat Merek dan Sertifikat Halal sudah dimilikinya sampai saat ini.
  • Sosial: pada saat ini memiliki lebih dari 250 sumber daya manusia dan meyakini bahwa akan terus tumbuh dari sisi kualitas maupun kuantitasnya
  • Ekonomi : dengan omzet mencapai Rp17 miliar per tahun sudah bisa menggaji semua SDM yang sebanyak 250 orang.
13.  Apakah usaha ini akan bertahan lama dan berkembang?
Tentu saja dilihat dari banyaknya outlet-outlet yang dimiliki sekarang, usaha ini tentunya bisa meraup laba yang cukup besar, dengan sistem kegiatan usaha yang solid tentunya usaha ini mungkin akan menjadi brand usaha terbesar di Indonesia.